Revolusi Digital: Bagaimana AI dan Big Data Mampu Mengungkap Triliunan Rupiah Pengemplang Pajak

Kedatangan Revolusi Digital telah membawa perubahan fundamental dalam tata kelola perpajakan. Otoritas pajak kini dipersenjatai dengan teknologi mutakhir seperti Big Data dan kecerdasan buatan (AI). Pemanfaatan teknologi ini memungkinkan pemerintah untuk melakukan pengawasan yang jauh lebih mendalam dan akurat, secara efektif Menguak Potensi triliunan rupiah yang hilang akibat ulah pengemplang pajak.

Penerapan Big Data memungkinkan pengumpulan, pengolahan, dan analisis volume data transaksi yang sangat besar dari berbagai sumber. Data ini mencakup informasi keuangan, e-commerce, dan data pihak ketiga lainnya. Dengan mengintegrasikan data ini, otoritas pajak mampu membangun profil risiko yang lebih detail dan komprehensif terhadap wajib pajak.

Sementara itu, kecerdasan buatan (AI) berperan sebagai otak analitis. Model AI dilatih untuk mengidentifikasi pola-pola transaksi atau perilaku keuangan yang tidak wajar dan mencurigakan. Pola ini seringkali menjadi indikasi kuat adanya praktik penghindaran atau penggelapan pajak yang dilakukan oleh pengemplang pajak korporasi maupun individu.

Kolaborasi antara Big Data dan kecerdasan buatan (AI) menciptakan sistem pengawasan pajak yang prediktif. Sistem ini dapat memproses jutaan data dalam waktu singkat, membandingkan laporan yang disampaikan wajib pajak dengan data eksternal yang faktual. Hal ini sangat vital dalam Revolusi Digital untuk meningkatkan efisiensi audit dan pengawasan.

Dengan alat-alat Big Data dan kecerdasan buatan (AI), DJP dapat secara spesifik menargetkan entitas yang memiliki risiko tinggi menjadi pengemplang pajak. Penargetan yang presisi ini menghemat sumber daya audit yang berharga dan meningkatkan rasio keberhasilan dalam upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran kewajiban fiskal.

Revolusi Digital ini telah mempersempit ruang gerak bagi pengemplang pajak yang selama ini memanfaatkan celah manual dan keterbatasan data. Transparansi dan akurasi data yang dihasilkan Big Data dan kecerdasan buatan (AI) menjadikan sistem perpajakan lebih adil dan efektif dalam memungut kewajiban yang seharusnya dibayarkan.

Keberhasilan program ini terbukti mampu Menguak Potensi penerimaan yang besar bagi negara, yang sebelumnya hilang. Penerapan Big Data dan kecerdasan buatan (AI) bukan sekadar alat, tetapi sebuah komitmen pemerintah untuk mewujudkan sistem perpajakan modern yang tangguh dan berintegritas tinggi.

Secara keseluruhan, Revolusi Digital melalui pemanfaatan Big Data dan kecerdasan buatan (AI) adalah solusi lokal yang efektif dalam memerangi pengemplang pajak. Transformasi ini memastikan bahwa potensi triliunan rupiah dapat diamankan untuk pembangunan nasional, sekaligus menciptakan keadilan fiskal.

journal.pafibungokab.org

learn.pafipemkotkerinci.org

news.pafipemkotpalopo.org